Artwork

Content provided by Grace Alone Ministry. All podcast content including episodes, graphics, and podcast descriptions are uploaded and provided directly by Grace Alone Ministry or their podcast platform partner. If you believe someone is using your copyrighted work without your permission, you can follow the process outlined here https://player.fm/legal.
Player FM - Podcast App
Go offline with the Player FM app!

Kasih Menggenapi Hukum Taurat (Roma 13 8-10) - Pdt. Yakub Tri Handoko

56:16
 
Share
 

Manage episode 312585448 series 3238337
Content provided by Grace Alone Ministry. All podcast content including episodes, graphics, and podcast descriptions are uploaded and provided directly by Grace Alone Ministry or their podcast platform partner. If you believe someone is using your copyrighted work without your permission, you can follow the process outlined here https://player.fm/legal.

Bagi sebagian orang judul di atas mungkin sedikit membingungkan, bahkan mengagetkan. Kasih disandingkan dengan Hukum Taurat? Yang satu sering dilekatkan dengan kebebasan, sedangkan yang lain dengan keterikatan.

Kesan seperti ini muncul karena kita sering diletakkan dalam sebuah polarisasi antara cinta yang tanpa aturan dan aturan yang tanpa cinta. Di satu sisi, dengan mengatasnamakan cinta, semua objek cinta dianggap sah-sah saja. Para pelaku dan pendukung cinta romantisme sesama jenis adalah salah satu contohnya. Cinta dipandang tidak pernah salah. Di sisi lain, dengan mengatasnamakan aturan, para pelanggar kebenaran dijadikan objek cemoohan dan kebencian. Kelompok konservatif yang merendahkan kaum LGBTQ adalah contohnya. Orang “saleh” dianggap pasti lebih benar.

Dua kutub di atas telah melakukan kekeliruan yang fatal. Cinta tanpa aturan adalah sentimentalisme. Sebaliknya, aturan tanpa cinta adalah legalisme. Kita tidak ingin berada dalam ketegangan yang tidak diperlukan ini. Cinta berkali-kali salah. Aturan berkali-kali melukai. Hanya ketika cinta melandasi aturan, kita mendapatkan komunitas yang menyenangkan dan menggenapkan. Itulah yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada kita hari ini.

  continue reading

70 episodes

Artwork
iconShare
 
Manage episode 312585448 series 3238337
Content provided by Grace Alone Ministry. All podcast content including episodes, graphics, and podcast descriptions are uploaded and provided directly by Grace Alone Ministry or their podcast platform partner. If you believe someone is using your copyrighted work without your permission, you can follow the process outlined here https://player.fm/legal.

Bagi sebagian orang judul di atas mungkin sedikit membingungkan, bahkan mengagetkan. Kasih disandingkan dengan Hukum Taurat? Yang satu sering dilekatkan dengan kebebasan, sedangkan yang lain dengan keterikatan.

Kesan seperti ini muncul karena kita sering diletakkan dalam sebuah polarisasi antara cinta yang tanpa aturan dan aturan yang tanpa cinta. Di satu sisi, dengan mengatasnamakan cinta, semua objek cinta dianggap sah-sah saja. Para pelaku dan pendukung cinta romantisme sesama jenis adalah salah satu contohnya. Cinta dipandang tidak pernah salah. Di sisi lain, dengan mengatasnamakan aturan, para pelanggar kebenaran dijadikan objek cemoohan dan kebencian. Kelompok konservatif yang merendahkan kaum LGBTQ adalah contohnya. Orang “saleh” dianggap pasti lebih benar.

Dua kutub di atas telah melakukan kekeliruan yang fatal. Cinta tanpa aturan adalah sentimentalisme. Sebaliknya, aturan tanpa cinta adalah legalisme. Kita tidak ingin berada dalam ketegangan yang tidak diperlukan ini. Cinta berkali-kali salah. Aturan berkali-kali melukai. Hanya ketika cinta melandasi aturan, kita mendapatkan komunitas yang menyenangkan dan menggenapkan. Itulah yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada kita hari ini.

  continue reading

70 episodes

All episodes

×
 
Loading …

Welcome to Player FM!

Player FM is scanning the web for high-quality podcasts for you to enjoy right now. It's the best podcast app and works on Android, iPhone, and the web. Signup to sync subscriptions across devices.

 

Quick Reference Guide