Artwork

Content provided by Grace Alone Ministry. All podcast content including episodes, graphics, and podcast descriptions are uploaded and provided directly by Grace Alone Ministry or their podcast platform partner. If you believe someone is using your copyrighted work without your permission, you can follow the process outlined here https://player.fm/legal.
Player FM - Podcast App
Go offline with the Player FM app!

Menjadi Murid Yesus (Matius 4:18-22) - Pdt. Yakub Tri Handoko

54:47
 
Share
 

Manage episode 312585451 series 3238337
Content provided by Grace Alone Ministry. All podcast content including episodes, graphics, and podcast descriptions are uploaded and provided directly by Grace Alone Ministry or their podcast platform partner. If you believe someone is using your copyrighted work without your permission, you can follow the process outlined here https://player.fm/legal.

Dalam teks khotbah hari ini kita menemukan sebuah kisah yang sangat menarik. Bagi pembaca Alkitab mula-mula yang sangat mengenal tradisi kerabian Yahudi, mereka akan langsung menangkapkan keunikan kisah ini. Rabi-rabi Yahudi tidak mencari murid. Orang-orang datang kepada mereka dan menggabungkan diri sebagai murid. Yesus tidak demikian. Dia sendiri yang berkeliling mencari murid. Itulah pola kerja ilahi. Allah selalu mengambil inisiatif.

Perbedaan lain terletak pada pola pengajaran. Dalam tradisi kerabian Yahudi, seseorang baru boleh menjadi pengajar kalau sudah menyelesaikan standar tertentu. Sebelum titik itu, seorang murid hanya belajar dan belajar. Peraturan dalam masyarakat Qumran (abad ke-2 SM) bahkan menunjukkan adanya proses rekrutisasi yang rumit dan hirarkhi posisi/jabatan yang harus dijalani oleh setiap anggota. Tidak demikian dengan pola pemuridan Yesus. Sejak awal murid-murid sudah belajar dan mengajar. Mereka mengikuti Yesus ke mana saja Dia pergi sekaligus membantu Dia dalam pelayanan. Sesudah pelayanan keliling di Galilea berakhir (4:23-9:38), murid-murid langsung diutus ke berbagai tempat (10:1-15).

Apakah kita sungguh-sungguh menjadi murid atau sekadar penggemar belaka?

  continue reading

70 episodes

Artwork
iconShare
 
Manage episode 312585451 series 3238337
Content provided by Grace Alone Ministry. All podcast content including episodes, graphics, and podcast descriptions are uploaded and provided directly by Grace Alone Ministry or their podcast platform partner. If you believe someone is using your copyrighted work without your permission, you can follow the process outlined here https://player.fm/legal.

Dalam teks khotbah hari ini kita menemukan sebuah kisah yang sangat menarik. Bagi pembaca Alkitab mula-mula yang sangat mengenal tradisi kerabian Yahudi, mereka akan langsung menangkapkan keunikan kisah ini. Rabi-rabi Yahudi tidak mencari murid. Orang-orang datang kepada mereka dan menggabungkan diri sebagai murid. Yesus tidak demikian. Dia sendiri yang berkeliling mencari murid. Itulah pola kerja ilahi. Allah selalu mengambil inisiatif.

Perbedaan lain terletak pada pola pengajaran. Dalam tradisi kerabian Yahudi, seseorang baru boleh menjadi pengajar kalau sudah menyelesaikan standar tertentu. Sebelum titik itu, seorang murid hanya belajar dan belajar. Peraturan dalam masyarakat Qumran (abad ke-2 SM) bahkan menunjukkan adanya proses rekrutisasi yang rumit dan hirarkhi posisi/jabatan yang harus dijalani oleh setiap anggota. Tidak demikian dengan pola pemuridan Yesus. Sejak awal murid-murid sudah belajar dan mengajar. Mereka mengikuti Yesus ke mana saja Dia pergi sekaligus membantu Dia dalam pelayanan. Sesudah pelayanan keliling di Galilea berakhir (4:23-9:38), murid-murid langsung diutus ke berbagai tempat (10:1-15).

Apakah kita sungguh-sungguh menjadi murid atau sekadar penggemar belaka?

  continue reading

70 episodes

All episodes

×
 
Loading …

Welcome to Player FM!

Player FM is scanning the web for high-quality podcasts for you to enjoy right now. It's the best podcast app and works on Android, iPhone, and the web. Signup to sync subscriptions across devices.

 

Quick Reference Guide